Teknologi modul smartphone dan printer 3d memang terdengar konyol. Namun tidak bagi Motorola. Baru-baru ini mereka kembali bekerjasama dengan perusahaan 3D System untuk mengembangkan teknologi tersebut. Konsep teknologi ini diketahui sudah dicetuskan lebih dahulu oleh seorang desainer Dave Hakkens lewat konsep yang dia namakan Phoneblocks pada September 2013 lalu. Akhirnya Motorola tertarik dan sepakat bekerjasama dengan Phoneblocks untuk menggabungkan konsep tersebut melalui proyek yang dinamakan proyek Ara. Tidak main-main, Motororola melalui Google telah membeli paten untuk teknologi modul smartphone ini, sama halnya dengan teknologi
wireless tattoo mikrofon yang telah mereka patenkan juga. Jika memang teknologi ini berhasil seperti halnya teknologi Android, bukan tidak mungkin dimasa depan pengguna
smartphone bebas memilih komponen perangkat smartphone mereka. Layaknya seseorang yang ingin membangun sebuah PC atau komputer rakitan. Mau pakai prosesor apa, RAM berapa, VGA merk apa, terserah kita memilih komponennya untuk menjadikannya hp atau smarphone yang di inginkan.

Konsep yang dinamakan juga smartphone lego ini tak sebatas dikembangkan oleh
Motorola sendiri. Pengembang atau depelover bebas dan boleh membuat modul smartphone mereka. Ini sama persis dengan konsep Android. Jadi, untuk sebuah smartphone nantinya hardware-hardware yang terpasang tidak mesti dari satu merk atau perusahaan yang sama. Proyek Ara ini sendiri bersifat terbuka. Seperti halnya
Android yang bersifat Open Source. Jika Android berbasis software, proyek Ara lebih ke hardware. Para pengembang dan depelover dapat berpartisipasi dan menuangkan ide mereka. Ingin membuat modul smartphone apa, tinggal memberi sumbangsi dengan mendaftar melalui
dscout.com/ara. Nah kabar terbaru, Motorola melalui Google telah bekerjasama dengan
3D System untuk mengembangkan modul-modul smartphone khususnya
modul printer 3D. 3D System sendiri merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi printer 3D sejak tahun 1980-an untuk kalangan pengguna pribadi maupun industri. Selain penyedia
printer 3D, perusahaan ini juga menyediakan aplikasi dan software CAD, driver scan dan layanan custom printer. Dalam kerjasama tersebut, 3D System akan memberikan sumbangsih dan memproduksi sebagian modul smartphone seperti casing, baterai dan printer 3D. Bahkan 3D System menyanggupi untuk membuat modul smartphone dengan kemampuan pencetakan multi-bahan, termasuk juga disitu bahan konduktif dan fungsional.

Jika kerjasama ini berhasil, bukan tidak mungkin pengguna akan merasakan teknologi smartphone lego yang bisa di lepas dan dipasang sesuai keinginan. Tidak puas dengan kamera 5 mega piksel, tinggal dilepas dan beli modul kamera yang 13 mega piksel, kemudian pasang pada smartphone kesayangan. Hebat kan. Gambar:
motorola-blog.blogspot.com Proyek yang hampir dikatakan mustahil oleh sebagian pengamat teknologi, tetap digarap dengan serius oleh Motorola dan Google. Setidaknya, dengan masuknya perusahaan 3D System untuk mengembangkan modul smarphone khususnya modul
printer 3D menunjukkan jika proyek yang dinamai Ara ini terus berjalan sampai saat ini. Kita tunggu saja.
