Jeri Weblog

Jeri Weblog


Ni Cara NSA Mencuri Data dan Memata-Matai Pelanggan Operator Di Seluruh Dunia

Posted: 24 Nov 2013 07:20 AM PST

Program mata-mata NSALebih dari 50 ribu jaringan komputer di dunia telah di infeksi virus dan malware. Diketahui jika NSA ( National Security Agency ) sengaja menyebarkannya. Tujuannya?, tak lain adalah aksi mata-mata dan penyadapan yang sedang menjadi topik hangat saat ini. Aksi mata-mata dan penyadapan yang dilakukan oleh NSA ini sudah lama berlangsung. Tidak terkecuali Indonesia kemungkinan juga sudah menjadi korban dan target dari aksi mata-mata ini. Memang tidak dijelaskan dengan rinci negara mana saja yang sudah menjadi target NSA. Hanya disebutkan disana salah satu operator telekomunikasi di Belgia, Belgacom yang menjadi sasaran / korban NSA. Aksi mata-mata dengan menyebarkan semacam malware ini diketahui dilakukan oleh sekelompok orang di NSA ( tim elit hacker dari NSA ) yang tergabung dalam unit Tailored Access Operations. Begitu malware disebarkan, program jahat ini akan menginfeksi jaringan dan mengambil data-data semua pelanggan operator yang sudah menjadi target mereka. Program mata-mata NSA Rahasia ini terungkap lewat kicauan salah satu agen NSA sendiri, Edward Snowden yang belakangan ini membelot. Salah satu dokumen yang dibocorkannya kepublik melalui media kabar Belanda NRC Handelsblad, adalah dokumen mengenai operasi penyadapan yang dinamakan dengan Computer Network Exploitation ( CNE ). Aksi CNE ini diketahui merupakan operasi penyebaran virus atau malware ke lebih dari 50 jaringan komputer di seluruh dunia. Sumber: http://mashable.com/2013/11/23/nsa-infected-computer-networks/ Gambar: mashable.com Cara kerjanya?, jika malware ini berhasil ditanamkan pada jaringan komputer atau sebuah operator telekomunikasi, tinggal menekan satu tombol saja, dan.... semua data-data yang ada pada komputer yang terinfeksi, dengan mudah diakses dan dicuri. Jenis malware yang ditanamkan tentunya sangat pintar dan canggih. Diketahui jika malware jahat ini sifatnya tidak langsung merusak jaringan komputer yang sudah terinfeksi. Melainkan mengendap dan "tidur", yang suatu saat, kapan saja NSA ingin mengambil / mencuri data, tinggal membangunkannya dari tidur panjang. Hanya dengan menekan satu tombol eksekusi saja. Nah, jika memang data yang dibocorkan oleh Edward Snowden tersebut benar adanya, dapat dibayangkan negara kita Indonesia raya ini sudah menjadi korban.

Penyadapan Australia

Sebagai tambahan info, harian Australia pernah menyatakan jika satelit Palapa telah menjadi target utama dari aksi mata-mata pemerintah Australia. Untuk diketahui, satelit Palapa sendiri digunakan oleh salah satu operator telekomunikasi di Indonesia, Indosat. Sumber: http://www.theaustralian.com.au/news/features/five-eyes-saving-lives/story-e6frg6z6-1226763777156 Tak sebatas satelit, pemerintah Australia juga di kabarkan telah menyadap kabel serat optik bawah laut milik SingTel yang merupakan pemilik saham operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkomsel. Sumber: http://www.smh.com.au/world/new-snowden-leaks-reveal-us-australias-asian-allies-20131124-2y3mh.html Meskipun kedua operator ini, baik Indosat dan Telkomsel membantah keterlibatan mereka atas bocornya data serta aksi penyadapan terhadap sejumlah menteri, termasuk Presiden Indonesia saat ini, bukan tidak mungkin cara NSA melakukan aksi penyadapan dan pencurian data melalui malware ini telah diterapkan, disamping kabar penyadapan satelit Palapa dan kabel serat optik bawah laut milik SingTel. Apalagi diketahui jika selama ini badan intelijen Amerika dan Australia menjalin kerjasama yang erat dalam aksi mata-mata terhadap musuh-musuh negara mereka. Sangat disesalkan jika memang dokumen-dokumen yang dibocorkan Edward Snowden adalah fakta dan bukan isapan jempol belaka. Mengingat Indonesia bukanlah negara musuh dan atau memusuhi Australia dan Amerika. Tinggal pemerintah Indonesia saja yang harus menyikapinya, bijak namun tegas.